Posts

Showing posts from June, 2015

Semoga Akan Kamu Baca

Image
Mencintai itu sulit. Ketika cinta sedang meluap-luapnya, orang lain yang mencibir bisa dibilang tidak sedikit. Ingin menunjukkan tapi rasanya dicibir sakit, ingin mencintai dalam diam saja tapi rasanya dalam hati ada yang menghimpit. Kemudian, ketika cinta itu tidak lagi meluap-luap seperti awalnya, kamu mulai mengubah cara kerjanya. Tidak lagi sama. Harus dewasa. Kalau cinta berarti ketulusan, aku lebih memilih dicintai oleh dan mencintai sebagai anak kecil yang belum tau apa-apa. Karena kejamnya dunia, kadang membuatmu lupa bagaimana cara ketulusan itu bekerja. Yang perlu dilakukan cinta hanyalah menjadi dirinya saat itu juga. Tidak perlu menjadi dewasa, atau remaja, atau tua renta. Cinta, ya cinta. Dan pada akhirnya aku hanya bisa berharap kalau kamu tahu aku sedari awal mencintaimu tanpa karena, dan kemudian cinta itu tumbuh tidak diiringi dengan tetapi. Cinta itu, cukup begini. RHI Bekasi, 29 Mei 2015

Tentang Jarak, Tentang Perasaan

Kenapa ya akhir-akhir ini saya ngerasa gak nyaman berada di rumah? Gak kaya waktu lagi kuliah, bawaannya sering kangen sama rumah. Kalau kita gak punya aktivitas lain selain di rumah, wajar aja jika ada rasa kesel dan gak nyaman berada di rumah. Waktu kuliah, kamu punya dua tempat beraktifitas, rumah dan kampus. Dua-duanya saling ngasih jarak, saling memberi rasa rindu. Sekarang kamu cuma punya rumah, gak ada jarak di tempat lain yang membuat kamu melihat rumah sebagai sesuatu yang nyaman, sesuatu yang dirindukan. Kadang kita memang perlu jarak sama sesuatu agar kita bisa menghargai sesuatu itu. Untuk menghargai uang, kita kadang perlu dulu ngerasain gak punya uang. Untuk menghargai berdiri, kita kadang perlu dulu ngerasain jatuh. Mungkin dengan jarak itu bisa membuat kita melihat rumah lagi sebagai definisi yang indah.