Posts

Showing posts from July, 2013

Abu-abu

Tatap matamu adalah sorot yang meneduhkan. Aku mau tinggal lebih lama di sana. Andai aku bisa, aku tidak mau kemana-mana lagi. Tidak hitam ataupun putih, tapi diantara keduanya: abu-abu. Seperti menantikan hujan yang tertahan lama. Menyejukkan. Depok, 22 Juli 2013

Wujudkan Cita-Cita, Semua Berawal dari Kita.

Image
Cita-citaku setinggi tanah. Film ini berhasil membuat saya menangis, berkaca-kaca, bahkan akhirnya tersedu. Saya tidak bisa menyembunyikan tangisan itu, entah karena apa - cerminan diri saya atau terharu karena perjuangan si tokoh utama, Agus, dalam meraih cita-citanya makan di restoran padang. Alur yang ditawarkan dalam film ini begitu mengalir, sederhana, dan yang paling penting saya menikmati alur tersebut. Dan inilah kata-kata dalam film tersebut yang membuat saya tertegun serta akhirnya terinspirasi untuk punya cita-cita yang 'lebih'. Namaku Agus. Agus Suryowidodo. Aku tinggal di sebuah desa di kaki gunung Merapi. Bapakku bekerja di pabrik tahu. Ibuku ibu rumah tangga yang pandai memasak. Dari kecil aku selalu makan tahu bacem  buatan ibuku. Pokoknya tiada hari tanpa tahu bacem. Sarapanku tahu bacem. Siang makan tahu bacem lagi. Makan malam pun masih tahu bacem juga. Itu sebabnya aku ingin bercita-cita makan di restoran padang. Mungkin aneh punya cita-cita seper

This Place Where I Feel Safe [2013]

Image
Dulu, waktu gue kelas 6 SD, orang tua gue menghadiahkan satu kamar tidur khusus untuk gue. Sedangkan adik gue waktu itu masih pengen tidur bareng nyokap bokap. Waktu itu gue gak terlalu suka dengan kamar tidur pribadi kaya gitu. Alasannya, gue waktu itu masih lebih suka tidur bareng orang tua gue hehe. Pas gue SMP dan SMA, gue lebih banyak menghasilkan waktu di luar rumah karena gue tinggal di asrama. Biasanya gue cuma pulang sebulan sekali. Malah kadang-kadang kalo liburan sekolah doang. Di asrama gue, sekamar itu kira-kira bisa nampung sekitar dua puluh orang. Di antara kebanyakan orang di asrama, gue salah satu orang yang rapi untuk urusan ranjang dan lemari. Gue paling sebel kalo ada yang buka-buka lemari gue tanpa izin, karena di sana tertampunglah barang-barang yang kadang gue sendiri gak ngerti kenapa barang itu harus ada di situ. Gue suka menyimpan sesuatu yang bisa bikin gue kembali ingat akan sebuah kenangan. Karena sejatinya seseorang selalu senang mengenang. Di

Terang [2013]

Image
“Azriii!”. Azri. Itu namaku. Orang bodoh yang tidak takut salah. Panggilmu dari ujung sana. Entah di mana kamu. Mungkin pendengaranku salah bahwa itu cuma halusinasi dari kebisingan yang dihasilkan dari tempat ini. Terlalu ramai. Mana mungkin ada yang kenal aku di tempat yang didominasi oleh orang-orang berambut merah, hijau dan kuning keemasan ini. Aneh. Apalagi kamu, mana mungkin kamu ada di sekitar orang-orang ini; laki-laki yang kebanyakan berjubah hitam panjang, wanita rok mini, dan cuma ada di komik-komik Jepang itu. Tidak mungkin. “Azzriiii..!!”. Panggilan itu semakin kencang saja. Aku rasa, aku berjalan mendekati sumber suara. Apa ini? Seperti nyata. Atau ini cuma kesadaran parsial; kesadaran yang terpisah-pisah. Entah suara itu betulan ada atau khayal semata. Tiba-tiba. Berdirilah kamu di sana. Tanpa kata. Berdiri di depanku tanpa pretensi. Aku cuma bisa sebut nama kamu dalam hati karena terlampau terpukau. “Sama siapa ke sini?” Itula

I'm Just A Man. But with A Mission.

Image