Cinta Bukan Karena [2013]

Uang punya fungsi sebagai alat tukar dalam berjualan. Menukar selembar kertas berharga dengan segenap kebahagiaan. Kita tidak butuh foto, tiket bioskop atau bon restoran sebagai bukti otentik untuk satu kebahagiaan. Tidak perlu ada yang bertugas mendokumentasikan atau mengarsip. Tidak perlu ada bisikan yang menandakan bahwa “aku rindu kamu”. Tidak perlu ada pertemuan khusus sebagai penanda “cinta ini telah bersemi”. Tidak ada ruang yang batasi kita dengan sahabat dan kerabat. Selama tidak ada yang menghambat, maka di tempat yang tepat semua akan terasa lebih hangat. Karena sejatinya, bayangan hari ini akan terus melekat. Tangan kita saling mengait erat di dalam hati tanpa sekat. Setiap saat.

Di samping itu, uang punya fungsi sebagai motif berjaga-jaga dalam keadaan yang menghimpit dan terjepit. Aku tidak perlu fungsi itu saat kita berada dalam satu titik. Bagiku, satu hari bersamamu selalu membuatku siap siaga.

Mal, taman bunga, bioskop, pantai, restoran, hotel bintang lima, bukan apa-apa. Aku tidak perlu itu semua untuk menghiasi satu hidangan manis obrolan kita. Cukup ruangan 4x6 meter, satu buah televisi dengan kendali yang aku relakan untuk kau pegang. Program apa saja. Karena aku tahu, satu kotak gambar  bergerak dan bersuara di sana hanya pembatas kita dari dunia luar selain pintu terkunci dan jendela yang tertutup tirainya. Kotak itu sama sekali tak mengusikku karena ada dua buah bola mata yang sinarnya lebih indah daripada bulan dan bintang manapun. Bola mata itu yang selalu membuat ruangan ini lebih luas dari realitas. Bersamamu, ruangan ini adalah spasi yang luasnya melebihi galaksi.

Saat aku mulai menatap, aku curiga pada senyummu, lengkungan yang lebih indah dari langit di seperempat akhir bulan. Jangan-jangan itu pemanis buatan. Tidak kurang dan tidak berlebihan. Maka aku tidak lagi butuh gula untuk perasa setiap minuman atau hidangan. Senyummu adalah guncangan pada setiap tatapan yang membuatku tak pernah lupa, cinta kita yang begitu sederhana. Dan tidak membuat kita alpa bahwa kita akan selalu ada untuk setiap inci kehidupan nyata. Karena cinta, sejatinya terus mengilhami.

Cinta tidak butuh “apa-apa” atau “karena-karena”, kehadiranmu lebih dari cukup.

Comments

Popular posts from this blog

Masa Jahiliyah

Everyday and Everynight Cover