Wanita Pencinta Ketinggian
Bagimu
yang mencintai ketinggian, pendakian gunung bukan hanya sebuah perjalanan, tapi
lebih dari itu. Pendakian gunung adalah soal menemukan jawaban. Dan kamu lebih
mencintai gunung daripada laut. “Kenapa?”, tanyaku suatu sore.
“Karena
orang-orang selalu mengatakan bahwa Tuhan adalah Yang Di Atas. Ketika aku
melihat ke atas, tempat itu sangat jauh. Sangat tinggi. Kata banyak orang,
puncak gunung adalah tempat terdekat untuk bertemu Tuhan. Hanya gunung
satu-satunya sarana di bumi untuk mencapai puncak tertinggi sambil tetap
berpijak di bumi. Dari tanah sini," ujarmu sambil menunjuk tanah tempat
sekarang kamu berpijak. “Dan aku ingin bertemu Tuhan dari tempatku berpijak.”
“Dulu,
aku kira Tuhan ada di balik awan, tertutup olehnya. Tapi, setiap kali aku
selesai mendaki gunung dan berdiri di atas awan, aku tidak menemukan Tuhan. Aku tidak
kecewa sama sekali, karena aku bisa melihat banyak hal dari atas sana. Mungkin
Tuhan lebih tinggi dari awan. Dari segalanya yang ada.
“Lalu,
aku berkontemplasi dengan diriku sendiri dalam sebuah pendakian menuju
ketinggian. Dan akhirnya aku menemukan jawaban yang selama ini aku cari. Ternyata
puncak gunung, bukanlah tempat terdekat dengan Tuhan. Ketinggian hanya sebuah
sarana untuk mendekatkan aku dengan Tuhan. Karena setiap langkah menuju ke sana
selalu mendekatkan. Pada akhirnya, aku sadar bahwa Tuhan selalu
ada dimana-mana, bukan hanya di ketinggian. Di setiap langkah, hembusan nafas
dan di hati setiap orang yang mengingat-Nya. Karena Tuhan begitu dekat”, katamu
panjang lebar.
Aku
yang memperhatikanmu berbicara dari tadi akhirnya mengerti kenapa kamu begitu
mencintai hobimu itu. Aku juga semakin mengerti kenapa aku semakin mencintaimu.
Comments
Post a Comment