Cita-citaku setinggi tanah. Film ini berhasil membuat saya menangis, berkaca-kaca, bahkan akhirnya tersedu. Saya tidak bisa menyembunyikan tangisan itu, entah karena apa - cerminan diri saya atau terharu karena perjuangan si tokoh utama, Agus, dalam meraih cita-citanya makan di restoran padang. Alur yang ditawarkan dalam film ini begitu mengalir, sederhana, dan yang paling penting saya menikmati alur tersebut. Dan inilah kata-kata dalam film tersebut yang membuat saya tertegun serta akhirnya terinspirasi untuk punya cita-cita yang 'lebih'. Namaku Agus. Agus Suryowidodo. Aku tinggal di sebuah desa di kaki gunung Merapi. Bapakku bekerja di pabrik tahu. Ibuku ibu rumah tangga yang pandai memasak. Dari kecil aku selalu makan tahu bacem buatan ibuku. Pokoknya tiada hari tanpa tahu bacem. Sarapanku tahu bacem. Siang makan tahu bacem lagi. Makan malam pun masih tahu bacem juga. Itu sebabnya aku ingin bercita-cita makan di restoran padang. Mungkin aneh punya cita-cita seper...